Wednesday, May 26, 2010

Resume of Macroeconomics

Resume of Chapter 5 : Measurement of Economic Activity

1. Gross Domestic Product: The Yardstick of an Economy’s Performance (Produk Domestik Bruto: Ukuran Performa Ekonomi)

What is the Gross Domestic Product? It is the name we give to the total dollar value of the goods and services produced by a nation during a given year. GDP is used for many purposes, but the most important one is that it measures the overall performance of an economy. The gross domestic product (or GDP) is the most comprehensive measure of a nation’s total output of goods and services. It is the sum of the dollar value of consumption (C), investment (I), government purchases of goods and services (G), and net exports (X-M).


Apakah Produk Domestik Bruto itu? Itu adalah nama yang kita berikan untuk nilai dollar total dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam tahun tertentu. GDP digunakan untuk berbagai tujuan, namun salah satu tujuan terpentingnya adalah untuk mengukur keseluruhan performa ekonomi. GDP merupakan pengukuran yang paling luas dari total output barang dan jasa suatu negara. Ini merupakan jumlah nilai dollar dari konsumsi (C), investasi (I), pembelanjaan pemerintah terhadap barang dan jasa (G), dan ekspor bersih (X-M).

2. Real vs Nominal GDP: “Deflating” GDP by a Price Index. (GDP Rill vs Nominal: “Menurunkan” GDP dengan Indeks Harga)



GDP nominal merupakan nilai uang keseluruhan dari barang dan jasa yang diproduksi dalam satu tahun, dimana nilai-nilainya dinyatakan dalam harga pasar setiap tahun. GDP riil memperbaiki GDP nominal dengan menilai output dalam harga suatu tahun dasar, menciptakan sebuah ukuran dollar konstan suatu output.



3. Two Measures of National Product: Goods-Flow and Earnings-Flow. (Dua Ukuran Produk Nasional: Alur Barang dan Alur Penghasilan.)


GDP, or Gross Domestic Product, can be measured in two different ways : (1) as the flow of final products. The GDP is defined as the total money value of the flow of final product produced by the nation; (2) as the total costs or earnings of inputs producing output. The GDP is defined as the total of factor earnings (wages, interest, rents, and profit) that are the costs of producing society’s final products. Because profit is defined as a residual cost, both approaches will yield exactly the same total GDP.

GDP, atau Gross Domestik Produk, dapat diukur dalam dua cara : (1) sebagai arus produk jadi. GDP diartikan sebagai nilai uang total dari arus barang jadi yang diproduksi suatu negara; (2) sebagai biaya total atau pendapatan dari memproduksi output. GDP diartikan sebagai total dari pendapatan faktor produksi (gaji, bunga, sewa, dan laba) yang merupakan biaya dari memproduksi barang-barang jadi masyarakat. Karena laba diartikan sebagai biaya sisa, maka kedua pendekatan tersebut akan menghasilkan nilai total GDP yang sama.

4. The Problem of Double Counting (Permasalahan Perhitungan Ganda).

Value-added approach: To avoid double counting, we take care to include in gross domestic product only final goods and not the intermediate goods that go to make the final goods. By measuring the value added at each stage, taking care to substract expenditures on the intermediate goods bought from other firms, the lower-loop earnings properly avoids all double counting and records wages, interest, rent,and profit exactly one time.

Pendekatan nilai tambah: Untuk menghindari perhitungan ganda, kita berhati-hati untuk memasukkan dalam gross domestik produk hanya barang jadi dan bukan barang setengah jadi yang pada akhirnya akan menjadi barang jadi. Dengan mengukur nilai tambah pada masing-masing tahap, berhati-hatilah dalam mengurangi pengeluaran atas barang-barang setengah jadi yang dibeli dari perusahaan-perusahaan lain, pendekatan penghasilan puataran bagian bawah dengan tepat mengurangi semua penghitungan ganda dan mencatat upah, bunga, sewa, dan laba persis hanya satu kali.

5. From GDP to Disposible Income (Dari GDP ke Pendapatan Disposible)

To help us understand movements in personal consumption and saving, we often need to measure the total income received by households. For this, we have a monthly series of data on personal income or PI. PI represents all income, whether as earnings on factors or as transfers, actually received by households. How many dollars per year do private individuals and families have available to spend? The concept of disposable income tries to answer this question. To get disposable income, we simply substract personal taxes from personal income. Disposible income is what actually gets into public’s hands, to dispose of as it pleases.

Untuk membantu kita mengerti pergerakan dalam konsumsi dan tabungan pribadi, kita perlu untuk mengukur total pendapatan yang diterima oleh rumah tangga. Dalam hal ini, kita memiliki sebuah seri data bulanan dalam personal income atau PI. PI merupakan semua pendapatan, baik sebagai pendapatan faktor atau transfer, yang sesungguhnya diterima oleh rumah tangga. Berapa banyak dollar per tahun yang seharunsnya disediakan tiap orang dan keluarga untuk dibelanjakan? Konsep Disposible Income mencoba menjawab pertanyaan ini. Untuk mendapat nilai DI, kita secara sederhana mengurangi pajak pribadi dari PI. DI adalah apa yang sesungguhnya ada pada tangan publik, untuk digunakan sebagaimana diinginkan.

Resume of Chapter 6: Consumption and Investment


A. Consumption and Saving.

Macroeconomics is the study of the behaviour of the overall economy. It is natural that we turn to an analysis of the largest components of GDP, consumption and investment. Recall that consumption consist of spending households on final goods and services, including durable goods like furniture, nondurables like food, and service like education. Investment, on the other hand, is composed of produced goods that are used for further production, including equipment like power looms, structures like houses or factories, and inventories like cars on dealer’s lots. Consumption is the largest single component of GDP. What are the major elements of consumption? Among the most important categories are housing, motor vehicles, foods, and medical care.

Makroekonomi adalah studi tentang perilaku ekonomi secara keseluruhan. Hal ini alami sehingga kita beralih kepada suatu analisis terhadap komponen terbesar dari GDP, konsumsi dan investasi. Disebut kembali bahwasannya konsumsi termasuk pengeluaran rumah tangga terhadap barang akhir dan jasa, termasuk barang tahan lama seperti furniture, barang tidak tahan lama seperti makanan, dan jasa seperti pendidikan. Investasi, dalam pengertian lain, adalah kandungan atas barang produksi yang digunakan untuk produksi selanjutnya, termasuk peralatan seperti mesin tenun, gedung seperti rumah dan pabrik, dan peralatan seperti mobil di dealer. Konsumsi adalah komponen terbesar dalam GDP. Apakah unsur terutama dari konsumsi? Beberapa kategori pentingnya ialah seperti perumahan, kendaraan bermotor, makanan, dan perawatan medis.


Budgetary Expenditure Patterns (Pola-pola Pengeluaran Anggaran)

Poor families must spend their incomes largely on the necessities of life, food and shelter. As income increases, expenditure on many food items goes up. People eat more and eat better. They shift away from cheap, bulky carbohydrates to more expensive meats, fruits, and vegetables. There are, however, limits to the extra money people will spend on food when their incomes rise. Consequently, the proportion of total spending devoted to food declines as income increases.

Keluarga miskin harus mengeluarkan pendapatan mereka lebih besar pada kebutuhan hidup, makanan dan perumahan. Karena pendapatan meningkat, pengeluaran akan banyak barang makanan naik. Orang makan lebih banyak dan lebih baik. Mereka bergeser dari yang murah dari, karbohidrat yang besar menjadi daging yang lebih mahal, buah-buahan, dan sayur-sayuran. Akan tetapi, ada batasan terhadap uang ekstra yang akan dibelanjakan orang terhadap makanan ketika pendapatan mereka meningkat. Akibatnya, proporsi dari total pengeluaran diberikan untuk penurunan makanan saat pendapatan naik.

Consumption, Income, Saving, and Its Function.

What is the exact relationship between consumption, income, and saving? Actually, the idea is simple. Saving is that part of income that is not consumed. That is, saving equals income minus consumption. Study of saving behaviour show that rich people save more than poor people, not only absolutely but also as percent of their incomes. The very poor are unable to save at all. Instead, as long as they have any wealth to draw down or can borrow, they tend to dissave. That is, they tend to spend more than they earn, thereby reducing their accumulated saving or going deeper into debt. The relationship between income and consumption or saving is central to a number of economic issues. But at this stage we turn to the aspect of consumption that relates to aggregate output and employment.

The consumption function shows the relationship between the level of consumption expenditures and the level of household disposable income. The fact that saving equals income minus consumption means that we can easily derive a new relationship: the savings function. The marginal propensity to consume is the extra amount that people consume when they receive an extra dollar of income. The marginal propensity to save is defined as the fraction of an extra dollar of income that goes to extra saving.


Apa kaitan antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan? Sesungguhnya, idenya adalah sederhana. Tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsi. Artinya, tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi. Studi terhadap perilaku tabungan menunjukkan bahwa orang kaya menabung lebih banyak dari orang miskin, tidak hanya bersifat mutlak tetapi juga dari persentase pendapatannya. Orang yang sangat miskin tidak mampu menyimpan uangnya semua. Sebagai gantinya, sepanjang mereka dapat meminjam atau membawa kekayaannya, mereka cenderung untuk tidak menabung. Artinya, mereka cenderung untuk membelanjakan lebih banyak daripada yang dapat diperoleh, sehingga menurukan akumulasi tabungan mereka atau berhutang lebih banyak. Hubungan antara pendapatan dan konsumsi atau tabungan sangat penting bagi isu-isu ekonomi. Tapi dalam kajian ini kita beralih kepada aspek konsumsi yang berhubungan kepada output keseluruhan dan pengangguran.

Fungsi konsumsi menunjukkan tentang hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi dan pendapatan rumah tangga. Faktanya adalah tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi yang berarti kita dapat dengan mudah menurunkan sebuah hubungan yang baru, yaitu fungsi tabungan. Marginal Propensity to Consume (MPC) adalah nilai tambah yang dikonsumsi orang ketika mereka menerima tambahan pendapatan. Marginal Propensity to Save (MPS) diartikan sebagai pecahan terhadap tambahan pendapatan yang menjadi tambahan tabungan.


B. The Determinants of Investment.

Investment plays two roles in macroeconomics. First, because it is a large and volatile component of spending, sharp changes in investment can have a major impact on aggregate demand and thence on output and employment. In addition, investment leads to capital accumulation. We define investment as the addition to the community’s stock of tangible capital goods, capital goods being equipment, structures, or inventories. There is three elements essential to understanding investment: revenues, costs, and expectations.

An investment will bring the firm additional revenues only if investing allows the firm sell more. This suggests will be the overall level of output (GDP). A second important determinant of the level of investment is the cost of investing. When we examine cost of investment, however, we find that they are somewhat more complicated than the cost for other commodities like haircuts or movies. In addition, government taxes can affect the cost of investment. The third element in the determinant of investment is the state of expectations and bussines confidence. Thus investment decisions hang by a thread on expectations about future events, even worse, they ultimately hang on future events that are very hard to predict.

Government affect investment through active monetary policies, through tax programs, and through the general tone of microeconomics policies. In making investment decisions, the real interest rate is particularly relevant. The real rate of interest corrects the nominal interest rate of inflation. Thus, real interest rate = nominal interest rate – rate of inflation.

Investasi memainkan dua peran dalam ekonomi makro. Pertama, karena merupakan komponen pembelanjaan yang besar dan mudah berubah, perubahan yang tajam dalam investasi dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap permintaan agregat dan memengaruhi output serta pengangguran Selain itu, investasi mengarah pada akumulasi modal. Kita mendefinisikan investasi sebagai tambahan terhadap akumulasi saham atas barang modal, barang modal seperti perlengkapan, bangunan, atau persediaan. Ada tiga unsur penting untuk memahami investasi: penerimaan, biaya, dan harapan (ekspektasi).

Investasi akan memberikan tambahan penerimaan perusahaan hanya jika kegiatan investasi membantu perusahaan menjual barang lebih banyak. Hal tersebut akan menghasilkan tingkat output secara keseluruhan. Faktor penentu kedua dari tingkat investasi adalah biaya investasi. Ketika kita menelaah biaya dari investasi, kita menemukan bahwa hal tersebut merupakan hal yang lebih sulit dibandingkan memperhitungkan biaya komoditas lain seperti pangkas rambut atau bioskop. Selain itu, pajak pemerintah dapat memengaruhi biaya invetasi. Faktor penentu ketiga yang memengaruhi investasi adalah sikap dari ekspektasi dan kepercayaan bisnis. Sehingga keputusan bisnis bergantung pada harapan di masa depan, meskipun buruk, mereka tetap bergantung pada hal tersebut yang sangat sulit diprediksi.

Pemerintah memengaruhi investasi dengan menggunakan kebijakan moneter, selain program pajak, dan juga unsur umum dari kebijakan makro. Dalam membuat keputusan investasi, tingkat suku bunga riil adalah ukurannya. Tingkat riil dari suku bunga mengkoreksi tingkat bunga nominal dari inflasi. Sehingga, tingkat suku bunga riil = tingkat bunga nominal – tingkat inflasi.


SOAL CHAPTER 5

1) Definisikan dengan hati-hati yang berikut ini dan berilah contoh masing-masing:

a. Konsumsi : keseluruhan pengeluaran rumah tangga akan barang dan jasa pada suatu perekonomian dalam kurun waktu tertentu.

b. Investasi domestik pribadi bruto : tambahan modal yang digunakan investor (pribadi) dalam peningkatan produksi sebelum depresiasi.

c. Konsumsi pemerintah dan pembelian investasi (dalam GDP) : semua pengeluaran pemerintah (seperti pengeluaran gaji karyawan) ditambah biaya barang yang dibelinya dari swasta (seperti laser, jalan-jalan, dan pesawat udara).

d. Pembayaran transfer pemerintah (bukan dalam GDP) : pembayaran pemerintah kepada individu-individu yang tidak dilakukan untuk pertukaran barang atau jasa yang disuplai.

e. Ekspor : kegiatan menjual barang yang dihasilkan oleh negeri sendiri ke luar negeri.

2) Anda kadang-kadang mendengar, “Anda tidak dapat menambah apel dan jeruk.” Tunjukkan bahwa kita dapat dan memang menambah apel dan jeruk dalam perhitungan nasional. Jelaskan caranya!

Apel dan jeruk dapat ditambahkan dalam komponen perhitungan pendapatan nasional (GDP) dengan memasukannya dalam unsur konsumsi (C), yakni pengeluaran konsumsi terhadap barang-barang yang tidak tahan lama (non-durable goods). Setiap tambahan apel dan konsumsi yang terjadi, secara sederhana, hal tersebut dapat langsung dimasukan dalam perhitungan pendapatan nasional pendekatan pengeluaran.

3) Amatilah data pada apendiks Bab 4. Tempatkan angka-angka untuk GDP nominal dan GDP riil untuk tahun 1999 dan 1998. Hitunglah deflator GDP! Berapakah angka pertumbuhan dari GDP nominal dan GDP riil untuk tahun 1999? Berapakah angka inflasi (seperti diukur dengan deflator GDP) untuk tahun 1999?

SAMPLE CALCULATION OF GDP DEFLATOR

Date

Nominal GDP

(billions of current dollars)

Real GDP (billions of dollars)

Index Number of Prices (GDP Deflator)

1998

8759,9

8495,7

8759,9 = 1,03

8495,7

1999

9256,1

8848,2

9256,1 = 1,04

8848,2

  • Pertumbuhan GDP nominal tahun 1999 = (9256,1 – 8759,9) = 0,05

8759,9

  • Pertumbuhan GDP riil tahun 1999 = (8848,2 – 8495,7) = 0,04

8495,7

  • Angka Inflasi tahun 1999 = (1,04 – 1,03) x 100% = 0,97% (naik 0,97%)

1,03

4) Robinson Crusoe menghasilkan produk putaran-bagian-atas sebesar $1000. Ia membayar $750 untuk upah, $125 untuk bunga, dan $75 untuk uang sewa. Berapakah seharusnya keuntungannya? Jika tiga perempat dari outputnya dikonsumsi dan sisanya diinvestasikan, hitunglah GDP tanah Crusoe baik dengan pendekatan produk atau dengan pendekatan pendapatan dan tunjukkan bahwa keduanya sama persis!

  • Crusoe’s profit = $1000 – ($750 + $125 + $75) = $50.

NATIONAL PRODUCT ACCOUNT

Flow of Product Approach

Earnings or Cost Approach

Consumption = (3/4 x $1000) = $750

Investment = (1/4 x $1000) = $250

Final Output = $1000

GDP total = $1000

Cost or Earnings

Wages = $750

Rents = $ 75

Interest = $125

Profit (residual) = $ 50

GDP total = $1000

5) Inilah beberapa permainan pemikiran. Dapatkah Anda melihat mengapa yang berikut ini tidak dihitung di dalam GDP Amerika Serikat?

  1. Makanan ahli pencicip yang dihasilkan oleh tukang masak pandai!

Kegiatan produksi yang tidak lewat pasar (non-pasar) tidak dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional, seperti produksi untuk diri sendiri karena akan sangat sulit bagi suatu negara untuk menghitung konsumsi dan produksi yang sifatnya sangat kecil dan kompleks.

  1. Pembelian sebidang tanah!

Mari kita meninjau permasalahan tersebut dari segi perhitungan pendekatan pendapatan dan arus produk, yakni sisi konsumsi dan investasi (karena hanya dua variabel tersebutlah yang paling mendekati permasalahan diatas) :

· Pembelian sebidang tanah bukan kegiatan konsumsi karena konsumsi adalah kegiatan menghabiskan nilai guna dari barang dan jasa.

· Pembelian sebidang tanah bukan kegiatan investasi karena belum digunakan untuk peningkatan produksi di masa yang akan datang.

  1. Pembelian lukisan asli Rembrant!

Lukisan asli Rembrant merupakan lukisan satu-satunya dan hanya dapat dibeli oleh satu orang saja. Pembelian ini tidak dapat dimasukkan dalam penghitungan GDP karena sifatnya masih tergolong non-pasar.

  1. Nilai yang saya dapatkan pada tahun 2000 dari memutar sebuah compact disc tahun 1997!

Pernyataan di atas tidak dengan jelas menyatakan hubungan langsung dengan GDP Amerika Serikat. Atau asumsi lainnya, “nilai” yang diperoleh tersebut tidak jelas karena tidak dalam bentuk numerik yang dapat dianalisis secara matematis.

  1. Kerusakan pada rumah dan ladang dari polusi yang dikeluarkan oleh peralatan elektrik!

Penghitungan GDP mengabaikan beberapa dampak sampingan aktivitas ekonomi yang merugikan sehingga masalah di atas tidak dimasukkan dalam GDP.

  1. Keuntungan yang diperoleh oleh IBM atas produksi pada sebuah pabrik di Inggris!

Keuntungan IBM tidak bisa dimasukkan dalam GDP Amerika Serikat karena IBM yang mendapat keuntungan tersebut berada di Inggris, bukan di Amerika Serikat. Kebenarannya adalah keuntungan IBM akan dimasukkan dalam GNP Amerika Serikat atau GDP Inggris.

6) Perhatikan negara Agrovia, dimana GDP-nya dibahas dalam “Contoh Numerik”. Susunlah serangkaian perhitungan nasional seperti pada Tabel 5-6 yang mengasumsikan bahwa gandum seharga $5 per gantang, tidak ada depresiasi, upahnya tiga-perempat dari output nasional, pajak bisnis tidak langsung digunakan untuk membiayai 100% pengeluaran pemerintah, dan neraca pendapatan berlaku sebagai pendapatan!

GROSS DOMESTIC PRODUCT OF AGROVIA

Flow of Product Approach

Earnings or Cost Approach

1. Personal Consumption $435

2. Gross Privat Domestic Investment $ 30

3. Government Purchases of

Goods and services $ 50

4. Net Export $-15

Exports $20

Imports $35 _____

GDP $500

1. Wages and other employee

supplements $375

2. Indirect business taxes $ 50

3. Income $ 75

­­

GDP $500

7) Tinjaulah kembali bahasan mengenai kecenderungan dalam CPI. Jelaskan mengapa kegagalan dalam mempertimbangkan perbaikan kualitas dari suatu barang baru membawa kepada kecenderungan ke arah atas dalam trend CPI. Ambillah salah satu yang Anda ketahui dengan baik. Jelaskan bagaimana kualitasnya telah berubah dan mengapa mungkin sulit bagi suatu indeks harga untuk menangkap peningkatan dalam kualitas!

Peningkatan kualitas barang baru dalam perhitungan CPI jelas sangat memengaruhi indeks harga tersebut. Permintaan akan suatu komoditi jelas akan berubah karena adanya peningkatan kualitas barang dan tentunya bisa juga merubah harga komoditi tersebut. Kegagalan dalam mempertimbangkan perbaikan kualitas barang baru akan membawa kecenderungan ke arah atas dalam trend CPI karena asumsi bobotnya tetap sama dan tentu saja akan membuat CPI tidak lagi akurat. Kesulitan CPI untuk menagkap peningkatan dalam kualitas barang disebabkan oleh kompleksnya setiap perubahan yang terjadi dan jika perubahannya dapat diidentifikasi, maka hal tersebut tidak dapat selesai dengan cepat serta belum tentu akurat.

8) Pada dasawarsa baru-baru ini, para wanita telah bekerja lebih panjang dalam pekerjaan-pekerjaan yang dibayar dan bekerja lebih pendek dalam pekerjaan rumah yang tidak dibayar.

  1. Bagaimana peningkatan dalam jam kerja ini akan memengaruhi GDP?

Peningkatan jam kerja tersebut jelas akan memengaruhi GDP, setidaknya akan menambah GDP karena peningkatan produktivitas tenaga kerja akan meningkatkan pendapatan (wages) dari pekerja. Secara eksplisit, hal tersebut juga akan meningkatkan Disposible Income dari pekerja tersebut.

  1. Jelaskan mengapa peningkatan dalam GDP yang terukur ini akan memperbesar peningkatan yang sesungguhnya di dalam output. Jelaskan juga bagaimana serangkaian perhitungan nasional tambahan yang memasukkan produksi rumah tangga akan memperlakukan perubahan ini dari pekerjaan non-pasar kepada pekerjaan pasar!

Sangat jelas bahwa peningkatan GDP ini adalah akibat dari peningkatan jam kerja dan produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan output yang dihasilkan. Tambahan pendapatan tersebut akan meningkatkan minat masyarakat yang bekerja dalam pekerjaan rumah yang tidak dibayar (pekerjaan non-pasar) untuk beralih pada pekerjaan pasar yang lebih menguntungkan. Dengan kata lain, penawaran akan tenaga kerja akan meningkat akibat hal tersebut.

  1. Jelaskan paradoks ini, “Ketika seseorang menikahi tukang kebunnya, GDP menjadi turun.”!

Hal ini dapat terjadi jika sudut pandangnya dilihat dari GDP bersama. Kalimat “menikahi tukang kebunnya” mengindikasikan bahwa yang menikah dengan tukang kebun adalah majikan tukang kebun tersebut, atau setidaknya dia adalah orang yang memiliki pendapatan lebih besar dari seorang tukang kebun. Paradoksal tersebut menyiratkan bahwa akumulasi GDP “seakan turun” karena seseorang menikah dengan tukang kebun yang notabennya pendapatan tukang kebun lebih kecil dari orang tersebut.

Buku Acuan: Economics (Samuelson)


Tanya Jawab Mikro Ekonomi

1. Apa yang dimaksud dengan produksi, apa perbedaannya dengan penawaran?

Jawab : Produksi adalah kegiatan mengombinasikan dan mengolah berbagai input untuk menghasilkan output. Sementara penawaran diartikan sebagai jumlah barang yang akan diproduksi dan dijual oleh perusahaan. Perbedaan diantara keduanya terdapat pada kegiatan yang dilakukan. Pada produksi, kegiatan yang dilakukan adalah mengombinasikan dan mengolah input untuk menjadi output, sementara pada penawaran kegiatan yang dilakukan adalah menawarkan output saja kepada yang membutuhkan (dalam hal ini ialah konsumen).


2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fungsi produksi dan apa perbedaan fungsi produksi jangka pendek dengan fungsi produksi jangka panjang!

Jawab : Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara input dan output dalam bentuk persamaan matematis. Dalam jangka pendek, faktor nonvariabel dalam fungsi produksi (seperti mesin dan peralatan) tidak dapat sepenuhnya disesuaikan apabila terjadi perubahan (misalnya peningkatan permintaan). Sementara dalam jangka panjang baik faktor variabel maupun nonvariabel yang digunakan oleh perusahaan dapat diubah.


3. Apa perbedaan isocost dan isoquant? Apa pula persamaan dan perbedaan isoquant dan kurva indiferen?

Jawab : Perbedaan antara isocost dengan isoquant : Isocost adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama. Sementara Isoquant adalah kurva yang menunjukkan kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output tertentu dalam jumlah yang sama.

Persamaan antara Isoquant dengan Indiferen adalah : (a) kurva menurun dari kiri atas ke kanan bawah; (b) cembung ke arah titik origin; (c) tidak saling berpotongan. Perbedaan antara Isoquant dengan Indiferen ialah nilai isoquant dapat diperhitungkan sementara indiferen nilainya tidak dapat diperhitungkan secara pasti.


4. Kapan terjadinya keseimbangan produsen tercapai?

Jawab : Keseimbangan produsen terjadi saat kurva isoquant bersinggungan dengan kurva isocost.


5. Kapan produksi dikatakan paling efisien dan kapan tahapan produksi dikatakan rasional?

Jawab : Produksi dikatakan rasional saat APL maksimum sampai MPL = 0. Sementara produksi dikatakan efisien saat MPL = APL.



6. Dalam teori ekonomi, apa tujuan setiap perusahaan? Apa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan tersebut?

Jawab : Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai efisiensi produksi mengingat sumber daya yang terbatas (scarcity). Syarat untuk mencapai tujuan efisiensi tersebut adalah : (a) produksi massa ekonomis; (b) peningkatan teknologi dan sumber daya; (c) manajemen yang professional; (d) tetapkan skala prioritas.


7. Jelaskan yang dimaksud dengan tingkat substitusi teknis marginal atau MRTS (Marginal Rate of Technical Substitution)! Apa yang dimaksud dengan MRTS = 4?

Jawab : MRTS adalah suatu tingkatan dimana tenaga kerja (labour) dapat disubstiutsikan dengan modal (capital) sementara output tetap konstan di sepanjang isoquant. MRTS = 4 berarti apabila terjadi penambahan satu unit nilai tertentu suatu modal, maka harus terjadi penambahan empat (4) tenaga kerja.


8. Isoquant dapat cembung, linear, atau berbentuk L. Apa yang dimaksud masing-masing bentuk tersebut tentang hakikat sebuah fungsi produksi? Apa yang ditunjukkan masing-masing tersebut tentang MRTS?

Jawab : Secara matematis, bentuk dari kurva isoquant yang berubah-ubah merupakan akibat fungsi produksi yang berbentuk linier maupun nonlinier. Apabila fungsi produksi merupakan fungsi linier, maka kurva isoquant pun berbentuk linier. Demikian juga apabila fungsi produksi berbentuk nonlinier, maka bentuk kurva isoquant berbentuk cembung. Yang ditunjukkan masing-masing bentuk kurva tersebut terhadap MRTS adalah adanya perbedaan slope atau kemiringan antara kurva yang berbentuk cembung maupun linier.


9. Definisikan dan terangkan cara untuk menghitung berbagai jenis biaya produksi!

Jawab :a) Biaya Total (TC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan baik yang bersifat tetap maupun yang bersifat variabel. TC = FC + VC.

b) Biaya Tetap (FC) adalah jenis biaya yang selama satu periode kerja jumlahnya tetap dan tidak mengalami perubahan. Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh setiap perubahan kuantitas output.

c) Biaya Variabel (VC) adalah biaya yang besarnya berubah-ubah menurut tinggi rendahnya jumlah output yang diproduksi. Contohnya bahan baku dan bahan bakar.

d) Biaya Total Rata-Rata(AC) adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi. AC = TC/Q.

e) Biaya Tetap Rata-Rata (AFC) adalah rasio antara biaya tetap dengan kuantitas. AFC = FC/Q.

f) Biaya Variabel Rata-Rata (AVC) adalah rasio antara biaya variabel dengan kuantitas. AVC = VC/Q.

g) Biaya Marginal (MC) adalah biaya tambahan apabila terjadi penambahan produksi dalam satuan unit tertentu


10. Jelaskan pernyataan berikut apakah benar atau salah, “Sebuah perusahaan yang memiliki keuntungan secara akuntansi tidak selalu memiliki keuntungan secara ekonomi”!

Jawab : Pernyataan di atas adalah benar, sebab keuntungan secara akuntansi hanya bersifat riil tanpa memperhitungkan opportunity cost atau biaya kesempatan yang termasuk dalam keuntungan secara ekonomi.



11. Di dalam jangka pendek maupun jangka panjang, kurva biaya total rata-rata (AC) adalah berbentuk huruf U.

Jelaskan faktor yang menyebabkan sifat biaya tersebut!

Jawab : Dalam jangka panjang maupun jangka panjang, kurva biaya rata-rata (AC) selalu dipotong pada titik minimumnya oleh kurva biaya marginal (MC) yang meningkat. Hal ini berarti bahwa jika biaya marginal (MC) berada di bawah biaya rata-rata (AC), maka biaya rata-rata (AC) harus menurun. Adanya penyesuaian biaya baik variabel maupun nonvariabel menyebabkan adanya perubahan pada kurva AC maupun MC.


12. Jika kurva biaya rata-rata perusahaan berbentuk huruf U, mengapa kurva biaya variabel rata-rata mencapai

minimumnya pada tingkat output yang lebih rendah daripada kurva biaya total rata-rata?

Jawab : Kurva biaya variabel rata-rata (AVC) mencapai minimumnya pada tingkat output yang lebih rendah daripada kurva biaya total rata-rata (AC) disebabkan oleh hubungan fungsionalnya. AC didapat dari TC/Q dan TC terbentuk dari FC + VC. Sementara AVC didapat dari VC/Q. Dari kedua fungsi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva AVC selalu mencapai minimum pada tingkat output yang lebih rendah daripada kurva AC karena pembilang (dalam pecahan) dari AVC hanya VC saja, sementara pembilang dari AC adalah TC yang terbentuk tidak hanya dari VC saja, melainkan FC juga. Dengan kata lain, karena fungsi AC yang lebih kompleks dari fungsi AVC, maka kurva AVC mencapai minimum pada tingkat output yang lebih rendah daripada kurva AC.


13. Jelaskan perbedaan antara economies of scale dan return to scale!

Jawab : Economies of scale berbicara tentang penurunan biaya karena perubahan skala, sementara return to scale berbicara tentang hasil atau tingkat pengembalian yang didapat akibat dari adanya kenaikan atau penurunan biaya rata-rata.